August 2, 2014

Lama Ga Nulis Blog, Apa Yang Terjadi Dengan Warnet Saya?

Bulan Juli 2014 ternyata samasekali tidak ada postingan baru di blog ini. Kelupaan, akibat rasa resah dan gelisah menyelimuti kalbu. Jadi? Ada apa dengan warnet saya? Apakah warnet saya telah gulung tikar? Ataukah tiba-tiba ramai lagi seperti pasar malam?

Masih agak capek habis jalan-jalan ke Pulau Samosir. Menghilangkan penat sejenak. Tapi bulan puasa Juli 2014 kemaren sebenarnya bisa dibilang bulan yang berbahagia bagi warnet saya. Selain juga bisa dibilang bulan penuh rasa kecewa. Berhubung karena blog ini memang tujuannya berbagi kisah ngurusin Warnet, baik kita lanjutkan dengan pembukaan: Penghasilan Bulan Juli 2014.

Penghasilan Warnet Juli 2014

Singkat saja tapi menusuk:

  • Sewa komputer = Rp. 3.299.000,- 
  • Voucher WiFi = Rp. 168.000,- (layanan baru meluncur)
  • Total pemasukan = Rp. 5.317.500,-
  • Total pengeluaran = Rp. 3.347.024,-
Jadi Pemasukan - Pengeluaran = 5.317.500 - 3.347.024 = + Rp. 1.970.476,-. Dengan kata lain "untung".

Melihat gelagat ini, saya bisa pastikan dengan adanya penurunan harga lagi jadi Rp. 3000/jam kondisi diatas belum normal seperti dulu kala lagi. Selain juga unit PC yang sudah berkurang menjadi hanya 10 unit dari sebelumnya 14 unit.

Jadi, Apa Yang Terjadi?

Yang terjadi adalah persaingan tak masuk akal sesama Warnet. Ditambah lagi pelanggan yang lebih mementingkan harga murah ketimbang kualitas. Selama warnet-warnet disekitar saya tidak menaikkan harga, maka dapat dipastikan saya akan terjebak di angka Rp. 3000/jam (entah sampai kapan).

Setelah bulan lalu kembali menurunkan tarif, warnet saya pun kembali kebanjiran antrian. Yang tadinya sepi kayak kuburan, suasana hidup kembali dengan teriakan-teriakan. Geng bocah yang menunggu di depan warnet sebelum buka. Indah sekali, tapi tak seindah Danau Toba. Dan disitu pulalah muncul rasa kecewa luar biasa yang hanya bisa saya simpan di dalam hati. Loh? Kok udah rame lagi malah kecewa?

Melihat pelanggan-pelanggan lama yang sempat kabur dan balik lagi setelah harga "turun" ternyata cukup menyakitkan. Muka-muka lama yang sebenarnya udah bisa dianggap sewa batu sempat menghilang samasekali selama tarif ada di Rp. 4000. Secara ajaib, entah bagaimana, tepat di tanggal penurunan tarif, mereka semua muncul kembali. Ada yang ngakunya "gak pernah main", "udah lama gak main", "udah lupa main PB", dan sebagainya.

Jadi, Apa Solusinya?

Berhubung owner-owner warnet disekitar saya "tidak sehat" secara rohani. Yang bisa saya lakukan saat ini adalah PENGHEMATAN. Bagi saya penghematan ini juga termasuk penurunan kualitas (mau gak mau) untuk mengimbangi pengeluaran yang semakin membengkak di bagian listrik.
  1. Penghematan listrik: ACKalo dulu AC hidup selama Warnet masih buka, maka sekarang pukul 18:00 WIB tepat AC sudah harus dalam keadaan mati. Tak perduli betapa panasnya udara dalam ruangan (tidak ada ventilasi kecuali 2 pintu depan dan samping).
  2. Mengurangi (atau bahkan meniadakan) jadwal patching. Kegiatan patching cukup menyita waktu yang tentu memakan listrik yang tidak sedikit. Sekarang saya hanya perhatikan update publisher game dari Facebook, intip ukuran patch nya sebentar, kalau cukup besar baru saya akan lakukan patching. Tapi kalau "hanya" 50 MB secara kasar: Silahkan patch sendiri. Kejam? Memang.. siapa yang mau bayar biaya listrik saat patching?
  3. Tidak lagi menyediakan film-film Box Office terbaruSejak dulu warnet saya menyediakan film-film Box Office yang paling laris di thepiratebay. Termasuk MP3 tersedia di File Server Samba dan bebas diakses, dikopi, di-teh, bahkan dimakan. Top 100 selalu tersedia yang baru minimal 1 film per minggu. Dan ini bebas untuk dikopi, sudah tersedia shortcut di desktop untuk memudahkan pelanggan. Sampai hari ini, isi folder tersebut masih ada sisa mungkin sekitar 10 film lagi dan akan segera dihapus setelah postingan ini selesai. Secara kasar: Siapa yang mau bayar biaya listrik file server? Siapa yang mau bayar jasa download film-film itu?
  4. Penghematan WaktuApa ini penghematan waktu? Secara heroik bisa saya katakan bahwa sejak dulu saya cukup murah hati memberikan bonus untuk setiap login selama 2 menit. Banyak pelanggan saya yang menyukai hal ini karena "pelit", eh, karena tentu butuh waktu untuk memperbaiki posisi kursi, mengarahkan monitor, menukar-nukar mousepad yang cocok ke meja lain, atau mungkin ke WC dulu?
    Tapi sekarang "kebaikan" ini sudah saya hapus. Berhubung ini masih penurunan tarif bulan ke-2, masih banyak yang kaget ditagih Rp. 4000 untuk waktu bermain 1 jam 1 menit. Kelipatan Rp. 500 untuk sewa komputer juga sudah saya tiadakan. Ribet ngurus koin. Untuk ini saya sering LOL di dalam hati.
  5. Lagi penghematan listrik: Stop jual minuman dinginKulkas showcase sudah dipensiunkan tapi masih bertengger di dalam Warnet. Jaga-jaga sapatau mau buka restoran =). Sebenarnya kalo laku juga mungkin tidak perlu dipensiunkan. Ini penjualan minuman di warnet saya cukup menyedihkan. Jadi sementara saya jual stok minuman botol yang lama, gak dingin. Setelah itu saya berencana hanya menjual yang model gelas aja biar modalnya lebih murah.
  6. Kualitas ala kadarnyaBukannya tidak ingin tampil meyakinkan demi kenyamanan pelanggan. Tapi kalau pelanggan pengen yang murah kenapa saya harus sediakan keyboard mouse serba Logitech? No.. no.. no.. Sejak Juli 2014 saya sudah berjanji untuk penggantian alat berikutnya cukup sediakan versi ala kadarnya untuk mengejar penghematan. Secara umum yang ala kadarnya lebih murah bukan? Keyboard Rp. 25.000,- mungkin?
  7. Penghematan Tenaga
    Nah, yang ini juga penting. Bagi saya tentu pelayanan dengan tarif yang lebih murah tidak bisa disamakan dengan tarif yang menurut kita bersama wajar. Dengan tarif Rp. 3000 yang tidak masuk akal ini, kerjaan saya sekarang lebih santai. Salah satunya sudah saya sebutkan tadi bahwa kegiatan patching sudah dinomorduakan.
    Kalau dulu ada pelanggan yang bertanya sesuatu, biasanya saya dengan sigap mendatanginya, mengajarkan yang saya ketahui, mempraktekkan dengan cepat. Sekarang saya lebih cuek. Mungkin sebagai balas dendam juga tapi memang saya rasa untuk harga murah itu pelanggan tidak layak mendapatkan support lebih. "Bang, ini kenapa kok gak bisa diklik?" Versi dulu: datangin, periksa, jelaskan. Versi sekarang: Restart, selesai.
Mungkin ada bagian yang lupa, tapi postingan yang ini udah kepanjangan nih. Mungkin bisa disambung di lain waktu. Yang setuju terima kasih, yang gak setuju ya jangan marah-marah. Silahkan dikomen kekejaman saya saat ini =)

11 comments:

  1. mantabz gan.. ada kualitas ada harga..

    ReplyDelete
  2. Postingan yang sangat bermanfaat bagi yang ingin berniat membuka usaha warnet seperti saya. Tetap semangat, bos! Semoga usahanya tambah laris.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, baru mau buka mas bro? Silahkan dibaca-baca jeritan hati ane di blog ini. Pasti setidaknya ada beberapa ide yang bisa mas bro pake =)
      Thanx udah komen =)

      Delete
  3. ane ada masukan gan,,,,cba buat survei kecil2an,,konsumen dimnta tulis saran/keluhan pke embel2 hadiah undian vocer ato apalah (ntar yang menang pake nama/id fiktif,,,,huehue)dari situ kita dpt info lngsng yg di mauin mrka,,kali2 dri situ dpt ide bru ngembangin usha spya lebih sukses ^^v

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tadinya sebelum ane Tragedi Naikin Tarif mau bikin survei"an gitu juga mas bro. Tapi tanpa survei"an pun hasilnya udah ketahuan yang dimauin pelanggan: Rp. 1000 = 10 jam kalo bisa =))

      Delete
  4. Sama kita bro, tp saya dr buka tarif 4000, mo d turunin takut cap jelek. Jadi saya gedein di paket 8
    jam 20rb

    ReplyDelete
  5. Tinggal di kota mana gan? listriknya sudah pra bayar ga?

    ReplyDelete
  6. Ane mo sharing juga, kondisi agan juga pernah ane alami dulu di Palembang, beberapa penghematan mendasar yg ane lakukan di tahun 2011 :
    1. Migrasi listrik PLN dari pasca bayar ke pra bayar (pakai token/pulsa listrik). Ini cukup efisien, dengan daya 2.200 Volt sebelum migrasi harus bayar listrik antara 350rb sd. 450rb rata2 400rb/bulan (1 server + 8 client + 1 AC 1PK + 1 Kulkas + 1 Printer) termasuk biaya beban 80rb-an pake ga pake listrik (di pra bayar ga ada lagi biaya beban/abonemen). Sekarang ane dengan daya 3.500 Volt pra bayar hanya bayar 500rb sd. 650rb rata2 550rb beli token listrik (1 server + 8 client + 1 Printer + 1 AC 1PK + 2 Kulkas + 3 Freezer + 3 Kipas Angin + Oven Listrik + Microwave dll) sangat efisien.

    2. Pakai paket Speedy untuk Corporate (bukan yg konvensional). Nah ini ane tau tahun 2012 gan, temen ane ada yg kerja di Speedy Telkom bagian corporate, paket 1 Mbps cuma 250rb sekarang gan^^. Klo yg konvensional masih 300rb-an, 2 Mbps 500rb kurang.

    Jadi rata-rata pendapatan warnet sehari ane 100rb x 30hari = 3jt, dikurang biaya beban listrik & speedy perbulan 550rb + 275rb (include ppn 10%) jadi 2.175rb, memang belumm termasuk penggantian asset dll, tapi cukuplah bagi ane gan^^

    ReplyDelete
  7. nasib ya nasib, kita yg buka warnet problemnya sama aja( dak berani naikin harga billing) karena warnet tetangga yg punya orang kaya semua dan dak butuh duit (LOL...) ahhaahahaha,mengutip tulisan agan kesank " andai aku gayusss....."

    ReplyDelete
  8. nasib ya nasib..., sebagai pemilik warnet, sama juga masalahku, tak berani naikin harga billing karna warnet warnet tetangga konglomerat semua yg tak butuh duit ( LOL ) andai aku konglomerat, bukan kolormelarat, dah kutinggalkan usaha warnet yg tak punya masa depan ini, hahahahahha selamat berjuang teman teman .

    ReplyDelete