December 29, 2013

Koneksi Speedy Kembali Bermasalah

Entah apa yang terjadi 2 hari belakangan ini, tapi koneksi Speedy benar-benar kacau. Prasangka saya saat ini ada pada listrik yang tidak stabil. Saat kejadian tadi saya sempat cek tegangan listrik ada di angka 212 V. Tapi apa iya penurunan 8 volt menyebabkan modem jadi kayak ingus gitu naik turun?

Apakah UPS ICA yang katanya sudah dilengkapi AVR juga tidak sanggup menjaga kestabilan tegangan listrik? Apakah harus ada dana lagi keluar untuk pembelian stabilizer yang minimal membutuhkan dana Rp. 500.000,-? Hadeuh.. sementara ini suasana Tahun Baru. Butuh banyak dana untuk petasan, kue tahun baru, jalan-jalan. Mwokwokwokwok..

Segera dilakukan investigasi sendiri, karena biasanya kasus seperti ini kalau bukan terjadi nasional, sulit mendapat info pasti dari Telkom sendiri.

Tingkah User Warnet Saat Koneksi Bermasalah

Semalam, entah kenapa koneksi Speedy berantakan. DC berulangkali, status di modem pun tiba-tiba menunjukkan angka sinyal kosong alias terputus. Koneksi down sepanjang 2 jam pertama buka. Tentu user yang sedang main Point Blank mengeluh. "Terputus lagi!.." "Exit game!.." "Arghhh sial!.."

Tapi di sela-sela keluhan user yang saat itu dalam kondisi full, saya mendengar dengan sangat jelas perkataan seseorang: ".. ngantar uang aja kesini! gak bisa ngapa-ngapain!.. ". Saya sudah coba menenangkan diri beberapa saat, tapi akhirnya saya sela kegiatannya: "Apa? ngantar uang? Udah! stop aja waktumu, tak usah bayar! Pulang saja!"

Di awal juga sudah saya beritahukan kalau koneksi ISP sedang bermasalah. Bukan Point Blank, atau jaringan warnet yang jadi masalah. Tapi memang kondisi status modem pun menunjukkan koneksi yang putus-nyambung. Setelah saya jelaskan demikian seharusnya user sudah bisa memutuskan apakah akan terus menyewa komputer atau mungkin lebih baik stop waktu dulu sampai saya nyatakan koneksi sudah membaik. Tentu sangat mengecewakan mendengar komentar pelanggan yang sebenarnya sudah menjadi pelanggan tetap di warnet ini.

Di sekitar saya ada 2 warnet lain yang jaraknya sangat dekat. Cukup jalan kaki 5 menit sudah sampai. Tapi saya bisa perhatikan siapa yang lebih memilih bermain disini, dan siapa yang lebih memilih bermain disana. Dari dulu saya selalu perhatikan KUALITAS ketimbang KUANTITAS. Perangkat warnet saya tidak ada yang berkategori "biasa" untuk ukuran warnet pada umumnya. Jika anda cukup sering mendengar warnet menggunakan prosesor AMD Athlon II X2, di warnet saya gunakan AMD Athlon II X3, tri-core yang jelas-jelas lebih boros listrik dan tambahan satu core.

Tak lama setelah saya stop waktu di komputernya, ternyata tersangka yang sedang kita bicarakan ini memilih untuk login kembali menggunakan komputer. Saya sudah cukup banyak nge-ban (melarang) user-user yang saya rasa tidak pantas bermain di warnet saya. Bukan bermaksud menyombongkan diri, tapi perangkat warnet saya melebihi dua warnet saingan saya yang terdekat. Terlihat jelas kalau "remaja" dan "dewasa" lebih memilih menggunakan jasa warnet saya ketimbang dua warnet lain itu. Karena memang perangkat saya sediakan yang terbaik yang bisa saya jangkau.

Mau di-ban dari warnet ini? Silahkan bertingkahlaku yang aneh-aneh, dan nikmati Athlon II X2 disana.. atau jangan-jangan Pentium 4?

December 23, 2013

Flash Back: Hari Pertama Buka Warnet

Seminggu sebelum warnet dibuka saya masih sibuk setting sana-sini. Berhubung semua saya kerjakan sendiri tentu memakan waktu yang cukup lama. Mulai dari tarik-menarik kabel jaringan, instalasi sistem operasi Windows, sampai instalasi billing berikut settingan tarif-tarifnya. Sampai akhirnya saya putuskan untuk membukanya di hari itu.

Saya sudah menduga sejak awal kalau lokasi ini tidak akan begitu ramai di pagi hari dan malam hari. Hari pertama buka, lantai masi mengkilap, kaca masih cling, peralatan pun masih "seadanya". Mousepad tidak tersedia, belum menjual makanan dan minuman ringan. Ternyata benar, pagi hari hanya ada 1 orang saja yang bermain menggunakan komputer. Itupun bisa dipastikan karena merupakan teman dari Operator. Hanya satu orang sampai akhirnya SMP depan warnet pulang sekolah.

Begitu bel sekolah berbunyi, ternyata warnet saya langsung diserbu oleh mereka. Betapa hati ini tersentak melihat begitu antusiasnya anak-anak SMP ini untuk mencoba warnet baru. Sembilan komputer yang disediakan pun langsung penuh disewa. Begitu banyak penonton dan pengantri yang masuk sampai udara dalam ruangan menjadi sangat panas.

Lelah berbulan-bulan merancang warnet inipun terbayarkan dengan banyaknya peminat warnet. Badan saya terasa sakit, pegal-pegal di hari pertama buka ini. Konon ada yang bilang itu sindrom hari pertama usaha kita dibuka. Bahkan badan saya terasa meriang saat itu. Setelah penggunaan beberapa jam, mulailah terlihat masalah-masalah kecil yang tidak terpikirkan dan ada juga yang beberapa memang belum dijalankan. Misalkan saja, settingan browser yang masih menawarkan penyimpanan password, history browser yang masih dalam keadaan hidup sehingga beberapa akun terbuka oleh beberapa penyewa komputer.

Melihat kejadian yang cukup mengganggu ini, hari itu juga saya putuskan untuk menutup warnet lebih cepat. Tepat pukul 18:00 WIB warnet sudah saya tutup untuk membenahi kesalahan-kesalahan yang saya dapatkan. Yang pasti catatan untuk hari pertama itu yang bisa saya ingat antara lain:

  1. Matikan fungsi cookies, history, pengingat password pada seluruh browser yang disediakan
  2. Untuk lebih memudahkan, lebih baik menggunakan program restore seperti DeepFreeze
  3. Antivirus sangat diperlukan
  4. Mousepad tentu sangat diperlukan
  5. Perlunya dibuat peraturan untuk membatasi jumlah "penonton"
Itupun masih beberapa trouble yang saya temukan di hari pertama. Dan kini setelah 3 tahun warnet ini sudah menjadi lebih dewasa. Lebih mengetahui seluk-beluk apa yang diperlukan dan apa yang tidak diperlukan dalam warnet. Game-game apa yang sebenarnya diinginkan oleh kebanyakan user. Kalau yang bisa saya ingat, beberapa perubahan yang sudah saya lakukan di warnet ini setelah 3 tahun berjalan antara lain:
  1. Penambahan komputer dari 9 unit menjadi 14 unit yang bisa disewakan
  2. Penggunaan Windows 7 sebagai sistem operasi utama yang sebelumnya Windows XP
  3. Pengadaan File Server sebagai tempat penyimpanan lagu-lagu, film-film baru kulitas HD, dan tempat penyimpanan sementara bagi user. Selain itu juga sebagai tempat penyimpanan file-file mentah untuk instalasi komputer seperti Windows 7, dan program-program pendukung seperti Microsoft Office
  4. Pengadaan Proxy Server untuk membantu kegiatan patching game-game online
  5. Pemblokiran situs-situs porno yang sebenarnya tidak pernah saya inginkan karena apa yang dibuka pelanggan adalah hak pelanggan. Tapi melihat banyaknya razia aneh di koran-koran lebih baik saya blokir dan beri pengumuman di depan warnet: WARNET INI TIDAK MENYEDIAKAN KONTEN PORNOGRAFI agar para orangtua merasa lebih nyaman memberikan izin pada anak-anak mereka untuk bermain di warnet saya
  6. Penjualan sampingan: makanan & minuman ringan, Voucher Cash game-game online, Pulsa GSM & CDMA
  7. Penyediaan Jasa Download khusus untuk file berukuran besar (hitungan Gigabyte)
  8. Penyediaan jasa instalasi sistem operasi
Dan masih banyak juga beberapa perubahan kecil lainnya. Dulunya saya sangat idealis dalam mengerjakan sesuatu. Tapi semua akan terbentuk seiring waktu. Seperti misalnya penyediaan bangku penonton yang sebenarnya sangat tidak dibutuhkan, penyediaan asbak rokok yang tadinya juga DILARANG MEROKOK, dan keputusan 6 hari operasional dalam 1 minggu. Ya, saya ambil hari Minggu sebagai hari libur karena saya jaga sendiri. Tidak mungkin saya bisa seperti robot yang bekerja sepanjang hari =)

December 20, 2013

Warnet Tangani Sendiri vs Gaji Operator

Menjelang tahun baru, libur.. Hanya itu yang ada di kepala saya saat ini. Libur, libur, libur. Sementara kekurangan warnet saya yang tidak memiliki operator lain selain saya sendiri dan bini, mengharuskan warnet untuk tutup total seandainya kami berdua tidak bisa standby. Persis kayak tahun lalu dimana saya baru saja menikah dan harus pulang ke kampung bini untuk bersilaturahmi.

Dan saat ini tanggal 20, sebentar lagi tahun baru, mengharuskan warnet ini tutup untuk beberapa waktu yang tak bisa dibilang sebentar. Minimal 1 minggu penghasilan akan menghilang karena tidak adanya Operator yang bisa jagain sementara. Apa boleh buat, memang sudah begini adanya. Saya kurang percaya untuk menggaji orang lagi menjaga warnet. Mungkin di lain waktu kalau saya sudah semakin sibuk =)

December 19, 2013

Penonton Lagi Penonton Lagi

Ini lagi.. ini lagi.. masuk-masuk warnet langsung duduk dan bilang: "putar dulu SCTV". Udah ketiga kalinya dan saya rasa sudah cukup. Besok juga saya akan hentikan langganan Telkomvision.

Pelanggan seperti ini termasuk kategori yang harus dipecat. Memang dia nyewa komputer selama 1 jam, tapi untuk setengah jam berikutnya dia hanya menonton, tanpa memesan minuman apapun, maupun makanan ringan apapun. Sungguh muak melihat tingkah pengunjung warnet yang seperti ini. Tipe orang yang tak memikirkan kesulitan orang lain. Untuk televisi tentu saya harus keluarkan dana listrik dan iuran tv berbayar. Ya mbok uang sewa komputernya ditambahin uang rokok berapa.. atau beli minuman/makanan yang banyak.

Dan yang paling parahnya lagi pelanggan yang satu ini termasuk orang dewasa. Yang seharusnya sudah bisa mikir jauh.

Cukup! Selamat tinggal tv berbayar, selamat tinggal Telkomvision. Besok saya akan ajukan permintaan berhenti berlangganan. Lebih baik LCD TV yang sudah terpasang rapi di dinding ini saya gunakan sebagai penampil iklan saja.

Menyediakan Kursi Penonton Adalah Kesalahan

Lagi-lagi masalah penonton. Penonton adalah orang yang hanya menonton. Mungkin sebenarnya berencana main, tapi entah kapan. 2 tahun lagi? 3 tahun lagi? Sementara kapasitas ruangan yang sangat terbatas membuat udara cukup panas sesak.

Dulunya saya memang sudah menghentikan pengadaan kursi penonton ini, tapi belakangan ini karena banyak tamu saya sempat menyediakannya lagi. Sampai akhirnya hari ini juga saya putuskan untuk tidak akan lagi menyediakan kursi baso tersebut.

Sejak kapan sebuah warung mengundang orang untuk "hanya duduk"?

December 18, 2013

Sama-sama Sewakan Komputer, Apa Beda Warnet Sama Game Center?

Pada umumnya, warnet hanya dibagi 2 jenis umum: Warnet dan Game Center. Warnet sesuai kepanjangannya, Warung Internet, awalnya tentu saja menyewakan komputer yang terkoneksi dengan internet. Kalo di jaman saya dulu, awal-awal Internet masuk di kota saya, sewa per jamnya itu Rp. 6.000,-. Ada juga yang Rp. 5.000,- free Teh Botol Sosro. Itu jaman dulu kala. Saat masih ada Netscape Navigator sebagai browser, dan MiRC yang sangat terkenal untuk sarana chatting. Ada yang tahu?

Nah.. baru kemudian di awal tahun 2000-an, mulailah era game online. Tentunya sekedar nama "warnet" sudah kurang sesuai lagi untuk tempat yang menyediakan game online ini. Kenapa?

Gak usah jauh-jauh, saya ceritakan aja untuk jaman sekarang, untuk bisa memainkan game Point Blank dengan kategori nyaman, tidak patah-patah, tidak nge-lag, ente butuh kartu grafik minimal yang seharga Rp. 500.000,-. Pun juga prosesor dibutuhkan minimal AMD Athlon II dual core. Sedangkan untuk browsing, mengetik, dan kegiatan biasa sehari-hari aja, kita tidak perlu menyediakan kartu grafik tambahan. Cukup dengan vga onboard, semua keperluan umum sudah bisa diatasi. Anggap saja kita menghemat biaya Rp. 500.000,- untuk merakit sebuah komputer office jenis ini. Yang aneh, rumor mengatakan bahwa banyak Game Center yang justru memasang tarif lebih murah per jamnya dibanding dengan Warnet biasa. Tanya kenapa?

Itu dari sisi hardware, sekarang ane bahas dari sisi software. Untuk setiap game yang kita sediakan di komputer, kita butuhkan yang namanya traffic-shaping. Ini adalah pengaturan yang cukup rumit pada router. Misalkan yang dipakai umumnya di Indonesia adalah Mikrotik. Pengaturan ini dibutuhkan sebagai "satpam" prioritas. Paket-paket berkategori game online harus di-nomer-satukan karena game online sangat tergantung pada latency, ping yang sekecil mungkin ketimbang browsing yang paling hanya sebentar membutuhkan bandwidth besar saat loading, sedangkan setelah terbuka pada browser, tidak ada lagi transfer data yang dibutuhkan.

Setiap game online pun memiliki port-port TCP/UDP tertentu yang digunakan oleh publisher game masing-masing. Lost Saga punya port sekian-sekian, Point Blank port lainnya, Elsword Indonesia port lainnya lagi, semua tidak ada yang seragam kecuali "kebetulan". Semakin banyak game online yang kita sediakan di komputer, maka semakin banyak pulalah port-port yang harus kita ketahui untuk kemudian diprioritaskan pada router. Akan sangat memalukan jika sampe buka Facebook lebih lancar ketimbang saat main game.

Gimana? Sudah ada gambaran rumitnya mengurus Game Center dibanding Warnet biasa? Eits.. penderitaan belum berakhir sampai disitu saja teman..

Setiap game online akan ada jadwal update dari publisher. Seperti Point Blank setiap hari Selasa, Lost Saga setiap hari Rabu, dan patch-patch lainnya yang sering juga terjadi diluar jadwal rutinnya. Untuk beberapa game tertentu kegiatan nge-patch tidak terlalu rumit. Paling berkisar 10MB. Tapi beberapa game juga sangat terlalu. Ada yang rata-rata setiap mengeluarkan patch baru sampai sebesar 100MB. Bahkan saat yang publisher biasa sebut sebagai "update besar" bisa mencapai 500MB. Jika ente punya koneksi cepat 50Mbps tidak akan pernah jadi masalah. Tapi seperti daerah saya yang koneksi Speedy hanya tersedia 3Mbps, perlu kesabaran tingkat tinggi untuk merawat seluruh game yang disediakan per komputer. Belum dikali dengan jumlah komputer.

Sedangkan untuk warnet biasa, samasekali tidak ada yang perlu di-update. Paling hebat mungkin plugin untuk browser (java dan flash) untuk bisa memutar Youtube dan memainkan game Facebook. Itupun jarang ditemui kejadian yang sampai plugin-plugin tersebut dalam keadaan "harus" diupdate.

Jadi? Mau buka Warnet atau Game Center?

December 16, 2013

Pentingnya Menyediakan Game OFFLINE di Warnet

Di era serba online, dan tujuan Warnet sejak awalnya, Internet, perlukah kita sediakan game berjenis OFFLINE di warnet? Game offline adalah game yang tidak membutuhkan koneksi Internet dalam permainannya. Yang artinya hanya satu orang pemain, atau mungkin beberapa untuk game tertentu seperti misalnya game racing ataupun sepakbola. Perlukah?

Jawabnya adalah.. PERLU. Game berjenis ini akan dibutuhkan untuk saat-saat tertentu diluar dugaan kita. Misalkan pada saat koneksi Internet sedang down. Atau mungkin beberapa game favorit user sedang tidak bisa dimainkan, misalkan pada saat maintenance. Karena tidak membutuhkan koneksi Internet tentunya bisa menghemat bandwidth Internet warnet kita.

Namun dibalik itu semua, kita juga harus jeli akan menyediakan game apa dari sekian banyak judul game offline. Tidak semua game offline ada user yang mau mainkan. Saya sendiri di Warnet mewajibkan adanya Need for Speed: Most Wanted versi jadul. Game ini cukup banyak yang memainkan bahkan disaat koneksi Internet sedang normal. Karena banyaknya peminat game yang satu ini, saya juga coba sediakan versi 2012 nya: Need for Speed: Most Wanted (2012) yang merupakan versi reboot dengan grafik yang jauh lebih menarik.

Saat saya menulis ini, saya juga sedang menginstall game Batman: Arkham Origins. Walaupun biasa game bergenre petualangan jarang dimainkan di warnet, tapi tidak ada salahnya mencoba bukan? Beberapa game yang saya tahu akan ada pemainnya antara lain: Pro Evolution Soccer 2013/2014, MotoGP 13. Mungkin anda bisa coba judul-judul game lain seperti FIFA 14.

Seingat saya juga pernah coba sediakan Colin McRae, tapi tidak ada yang memainkannya. Seperti biasa, trial-and-error. Kalau tidak ada yang memainkan ya tinggal dihapus bukan?

December 14, 2013

Harga Jual Sosro dan Tebs

Baru mesan minuman ringan sama langganan. Dapat kabar kalo harga Sosro dan Tebs per kratnya udah naik Rp.7500 per krat. Tapi untuk kali ini masih dikasih harga lama:
- Sosro Rp. 38.000 per krat
- Tebs Rp. 42.500 per krat

Saya sudah putuskan untuk stop penjualan Cocacola - Fanta - Sprite karena harga jualnya terlalu mahal. Di Rp . 4.000 jarang ada yang beli mengingat lokasi ini masi terbilang menengah ke bawah. Pun demikian untuk Sosro ini saya sudah harus menaikkan harga jual paling sedikit Rp. 500.

Setelah punya Wanf wattmeter ternyata sangat memudahkan hitungan modal minuman ini. Yang cukup berat adalah biaya listrik untuk kulkas yang jika saya bagikan dengan rata-rata penjualan minuman yang hanya sekitar 83 botol per bulannya ternyata untuk mendinginkan minuman per botol menghabiskan biaya Rp 621.

Akhirnya setelah melewati kalkulasi yang cukup lama, saya pasang pengumuman harga baru di kulkas showcase:
- Rp 3.500,- untuk keduanya. Saya akan perhatikan perkembangannya dulu selama 3 bulan ke depan. Kalau ternyata harga Rp. 3.500 inipun masih terlalu berat untuk warga sekita ini, dengan sangat menyesal saya akan ambil keputusan untuk tidak lagi menjual minuman ringan. Berat di modal, untung pas-pasan. (Cuma pas bayar biaya listrik kulkas)

December 13, 2013

AMD A10-5800K FurMark

Ga ngerti baca yang satu ini.. Berhubung karena GPU ada di CPU, suhunya cuma 22 C???

Konsumsi Listrik AMD APU A10-5800K

Komputer yang ditest:
- Prosesor AMD APU A10-5800K
- VGA onboard HD7660D
- Memory Team Elite DDR3 2x2GB (baca: 2 keping)
- Power Supply AcBel 400w OEM
- Windows 7 Ultimate 64bit

Software yang dipake:
- Prime95
- Furmark

Gambar diatas adalah simulasi power supply dari www.extreme.outervision.com/PSUEngine yang sering saya pakai untuk mensimulasikan berapa power supply yang dibutuhkan untuk suatu spesifikasi komputer rakitan. Selama ini hampir seluruh komputer yang pernah saya rakit tidak terlalu jauh dari 200 watt. Yang sayangnya di pasaran Indonesia juga jarang ditemui PSU (power supply unit) yang berlabel 300 watt ke bawah. Jatuh-jatuhnya pasti ke PSU yang 400 watt.

Dan inilah hasil pengukuran nyata menggunakan wattmeter WANF:
- idle, komputer baru hidup dan belum diapa-apain: 62,4 w
- test Prime95 sendirian: 172,4 w
- test sekali jalan Prime95 + Furmark: 200,3 w

WOW! Ternyata komputer ini sangat boros listrik! Tapi saat ini juga saya sedang menunggu hasil test selama 1 jam. Kita lihat saja hasilnya berapa rupiah yang dibutuhkan komputer ini untuk bekerja berat selama 1 jam penuh.

December 12, 2013

Jam Bosan Jaga Warnet

Jam saat ini (21:08 WIB) adalah jam yang paling membosankan jaga warnet. Setelah seharian buka dari jam ~10 pagi dan jadwal tutup adalah jam 22:00 tepat tentu sangat melelahkan mengingat saya tidak mengupah operator untuk menjaga. Sanggupkah anda bekerja selama 12 jam sehari?

Kalo pegawai kantoran biasanya jam kerjanya sekitar 8 jam per hari. Masuk jam 8 dan pulang jam 4 atau 5. Artinya malam hari udah bisa digunakan saat bersantai, istirahat. Sedangkan saya jam segini masih menunggu 1 jam lagi untuk bisa pulang.

Oleh karenanya biasanya jam segini giliran bini yang standby di depan PC Billing. Sedangkan saya lebih memilih duduk-duduk diluar. Sudah penat dengar suara-suara teriakan user.

Apakah anda berniat membuka warnet?

Pasang TV di Warnet: Apa Dampaknya?

Dulunya warnet saya punya 3 orang Operator. Salah satunya sangat bisa dipercaya karena punya hubungan keluarga. Sayangnya sekitar setahun yang lalu, karena adanya sedikit masalah yang tidak bisa saya ceritakan, satu persatu Operator berhenti bekerja. Ada yang dengan cara "tidak jelas" dan ada yang membicarakan secara baik-baik. Well, ga penting. Yang pasti sejak itu saya pegang sendiri warnet ini. Shift-shift-an sama bini. Hasilnya? Yah gak perlu keluar duit untuk bayar Operator.. mwokwokwokwok.

Sebulan, dua bulan, mulai kerasa bosannya. Walaupun saya orangnya hobi komputer, internet, tapi kalau udah jagain warnet, banyak faktor yang bisa bikin perasaan dari warna-warni. Mulai dari kebisingan yang amat sangat dari gamers, pusingnya melihat orang lalu-lalang dari depan meja Operator, dan masih banyak lagi.

Sampai akhirnya untuk mengusir rasa bosan, saya putuskan untuk masang satu set LCD TV dengan langganan tv satelit berbayar Telkomvision. Harapan saya ini bisa mengisi saat-saat bosan sewaktu giliran jaga. Dan apa yang terjadi? Ternyata pemasangan LCD TV ini kembali memunculkan masalah baru. Kalo rekening ya jelas bertambah, selain juga biaya langganan Telkomvision paket paling murah Rp. 108.900,- plus PPN. Yang jadi masalah adalah: PENONTON.

Dengan tujuan awal penyediaan LCD TV adalah sarana eksklusif untuk Operator, ternyata tak jarang juga pengunjung yang ikutan nonton. Ya, ada yang memang cuma nonton. Mungkin biar gak segan-segan amat, ada yang beli minuman ringan, beli snack, tapi itu tidak sebanding. Bayangin aja ente sediakan channel Fox Movies Premium dengan film premiere semisal Hansel and Gretel. Udah serasa di bioskop cuma dengan layar 32 inchi aja bedanya.

Ada juga yang mendingan: sambil main (sewa komputer) sambil minta ganti channel. Yang ini sih sebenarnya gakpapa, tapi biasanya channel yang diminta itu: sepakbola live. Yang nantinya akan mendatangkan penonton-penonton lain dari luaran sana. Pfff.. Makanya itu juga, belakangan saya malah jarang nonton. Kalo ngidupin TV pun paling siaran yang gak bakalan ikut ditonton sama yang lain: berita, siaran pendidikan, dan sejenisnya. Dan makin kemari makin kerasa ruginya juga. Telkomvision paket paling murah, sistem sewa perangkat, biayanya Rp. 108.900,- per bulan. Kalo dihitung-hitung udah setahun ini berarti seharusnya saya udah bisa beli perangkat Orange TV yang tidak ada biaya bulanannya. Tanpa isi voucherpun dapat siaran lokal.

Jadi? Bagaimana pendapat ente? Apakah ente juga pasang TV di warnet ente? Atau berencana? Silahkan, semua ada di tangan anda yang punya warnet.

December 11, 2013

Daya Listrik AMD Athlon II X3 440 + VGA HD5570


Mudah-mudahan bisa muncul. Ini hasil kerjaan barusan. Berapa besar listrik yang dihabiskan oleh sebuah komputer dalam 1 jam? Sebagai catatan untuk uji coba ini:
Spesifikasi PC:
- Prosesor AMD Athlon II X3 440 3.0GHz
- Memory 2GB DDR3 1 keping
- Kartu grafik Digital Alliance HD5570 1GB gddr3
- Power supply FSP Supersonic 350
Catatn lainnya:
- Tanpa overclock
- Monitor tidak ikut dalam pengukuran
- Software stress-test yang digunakan: Prime95
Silahkan di-play, sedikit koq cuma 19 detik. Pembahasan konversi ke rupiah akan tak sajikan di postingan berikut yes..

December 10, 2013

Berapa Rekening Listrik Warnet Dalam Sebulan?

Berapa sih tagihan listrik Warnet dalam sebulan? Berapa ya?

Sebagai ilustrasi kasar silahkan cek screenshot yang tak sertakan. Itu adalah tagihan listrik yang baru aja keluar, belum dibayarkan.

Dengan catatan perangkat yang memakai listrik antara lain:
- PC client 14 unit
- PC billing 1 unit
- Printer 1 unit
- Server tanpa monitor 2 unit
- Switch 2 unit
- Modem & router masing-masing 1 unit
- AC 1.5PK 1 unit
- Kipas angin 2 unit
- Kulkas 1 unit
- Dispenser 1 unit
- LCD TV & decoder Telkomvision
- dan sisanya adalah lampu-lampu penerangan

Saya sendiri punya simulasi sendiri dalam format excel yang hasilnya tak terlalu mengecewakan, cuma meleset 50 ribuan. Tapi untuk membuatnya lebih akurat lagi, baru saja saya memesan wattmeter mini secara online. Saya ingin mengetes satu persatu peralatan warnet. Terutama AC dan beberapa komputer yang sudah di overclock.

Pengennya sih ga usah pake AC.. terlalu panas..
Pengennya sih nyuri listrik.. ga tega..

Edit: berhubung karena screenshotnya hilang, ternyata gagal post. Seingat saya rekening listrik warnet bulan Desember 2013 ini sekitar Rp. 1.050.000,-. Apa boleh buat, screenshot ngilang entah kemana.

Kebutuhan Listrik Warnet: Part 1

Akhirnya barang pesanan nyampe juga: WANF alat pengukur listrik. Alat ini bisa mengukur daya peralatan listrik yang sedang digunakan, menampilkan Kwh, tegangan listrik dari setiap colokan, sampe perhitungan biaya yang sayangnya hanya tersedia dalam satuan dollar.

Sementara yang baru saya tes itu AC Panasonic 1,5 PK yang terpasang di warnet. Hasil pengukuran menunjukkan 1000 watt saat uji coba. Wow. Besar sekali bukan? Yang agak menarik juga adalah dispenser superhot dari Miyako. Saat mode superhot diaktifkan, angka pada Wanf menunjukkan 311 watt. Sangat fantastis.

Tapi itu masih percobaan. Tenang aja, nantinya akan saya tampilkan seluruh perangkat yang ada di warnet. Sebagai bahan pertimbangan untuk anda yang berniat membuka usaha warnet.

December 9, 2013

Guru Melarang Murid Main Ke Warnet?

Saya tiba-tiba teringat masa kecil dulu. Pernah kejadian waktu SD ada kasus di sekolah: anak-anak yang sedang bermain tamiya di suatu toko dekat sekolah "ditangkap" oleh guru BP dan disetrap di ruang BP. Yang saya lagi-lagi tidak mengerti adalah mengapa itu dilarang diluar jam sekolah? Mungkin ada teman-teman guru yang bisa share kesini jalan pikir yang digunakan disitu?

Sekarang warnet saya dapat cerita yang mirip. Posisi warnet tepat di samping sekolah tentu memudahkan anak sekolah berlari ke warnet. Tapi belum pernah sekalipun saya menerima anak SMP negeri ini di jam sekolah. Biasanya saya tanyakan: cabut ya? Jawaban mereka biasanya juga aman-aman saja: udah dipulangkan, tidak ada kegiatan belajar-mengajar, dan lainnya yang tidak bertentangan dengan peraturan sekolah.

Suatu saat, kemarin-kemarin, tiba-tiba ada seorang anak yang biasanya juga ikut bermain membawa selembar kertas dan pulpen. Usut punya usut ternyata ia ditugaskan oleh guru untuk mencatat siapa-siapa saja yang sedang bermain di warnet. Mbuset! Sampe segitunya?

Secara logikapun, lokasi warnet yang terlalu dekat ini tidak memungkinkan sebagai tempat bolos anak sekolah. Ada anak yang menghilang? Tinggal cari disini, ndak papa. Mau catat mencatat nama juga silahkan, gak bakal pernah ada.

December 6, 2013

Kesulitan Menjual Minuman Ringan

Habis kalkulasi nih.. Tiba-tiba teringat biaya listrik yang semakin tinggi vs .... Kulkas showcase.

Lokasi warnet saya bukanlah daerah mentereng, bisa dibilang perkampungan. Dari dulu pun saya selalu berpikir bahwa jualan minuman itu lebih ke layanan aja. Kayak ga ada untungnya.

Setelah saya lakukan hitungan dengan cermat barusan, dibanding dengan kalkulasi biaya listrik kulkas dalam sebulan, tahukah anda berapa keuntungan penjualan minuman yang warnet saya dapatkan? Rp. 10.000.

Adapun Cocacola, fanta, sprite mencantumkan harga di tutup botolnya sendiri: Rp. 3.000,-. Dulu pernah tak bikin harga Rp. 4.000,- samasekali ga ada pembelinya. Menurut hemat saya, hasil yang "hanya" 10 ribu ini sangatlah terlalu mengingat modal pembeliannya yang cukup besar. Walaupun hitungan di atas kertas masih menghasilkan angka positif, dibanding dengan tenaga dan pengawasan, saya sedang pertimbangkan untuk menghentikan saja penjualan minuman ini. Semakin bulat saja perkiraan saya: ini lebih mirip fasilitas ketimbang mencari keuntungan.

Cocacola oh cocacola.. mengapa engkau tuliskan harga Rp. 3.000 di tutup botolmu? Atau ada rekan pembaca yang punya ide?

December 2, 2013

Gagal Overclock VGA

Ada yang aneh dengan VGA yang satu ini. Digital Alliance HD5570 yang ini skornya terlalu rendah dibanding yang terpasang di komputer lain. Sayapun mencoba mencek: kipas bawaan masih ok, berputar dengan kencang. Tapi kok skornya rendah gini?

Ya udah coba di overclock, eh.. nemu hal yang ganjil: clock standarnya pun terlalu rendah dibanding vga sejenis. Core clock turun, memory clock lebih turun lagi. Ya udah hajar aja. Eh.. terjadilah tampilan gambar semut. Cuma titik berwarna warni.

Asem juga nih kartu grafik. Kayaknya dapat produk yang cacat. Ataukah ada "permainan" dari sang produsen? Entahlah. Tapi masa garansinya pun sudah berakhir. Ya sudah mungkin sementara dipake segitu aja dulu. Tetap aja masih jauh lebih baik ketimbang kartu grafik onboard.