March 15, 2014

Check Point: 1 Bulan Tarif Baru

Agak telat nulis, tapi daripada tidak? Sekarang sudah tanggal 3 Maret 2014 dan sudah 1 bulan sejak Warnet saya dipasangi tarif baru. Untuk yang baru pertama kali mengunjungi blog ini, saya kutip sedikit tentang tarif baru Warnet saya:
Rp. 4000/jam untuk 2 jam pertama, +Rp. 3000 untuk tiap jam berikutnya. Kelipatan billing per Rp. 1000,-
Dengan skema tarif tersebut, ternyata tak jauh dari perkiraan. Pendapatan Warnet saya drop sekitar 50%. Tak perlu rahasia-rahasiaan lagi, berikut ini saya sajikan saja detail penghasilan Warnet saya bulan lalu, Pebruari 2014.

  • Sewa komputer: Rp. 2.887.000,-
  • Layanan: Rp. 299.000,-
  • Produk: Rp. 3.104.000,-
  • Pembayaran account (Member): Rp. 616.000,-
Dengan pendapatan sedemikian, biaya operasional bulan lalu antara lain:
  • Listrik: Rp. 660.459,-
  • ISP (Speedy 3Mbps): Rp. 1.114.000,- (termasuk PPN + biaya administrasi pembayaran klikbca)
  • Belanja voucher game + pulsa: Rp. 2.630.000,-
Dan jika dikurangkan dari pendapatan maka didapatkan profit sebesar:
Rp. 6.906.000 - Rp. 4.404.459 = Rp. 2.501.541
Wow.. profit.. bagaimana menurut anda? Dan beginilah menurut saya:

Pertama perhatikan biaya operasional yang saya sajikan. Disitu belum ada perangkat berikut:
  1. Sewa tempat, yang kebetulan saya tidak menyewa =)
  2. Gaji karyawan, selalu gunakan UMR yang mana untuk daerah saya adalah Rp. 1.500.000,-. Berhubung saya sendiri merangkap Operator bersama Istri, maka biaya total gaji kami adalah Rp. 3.000.000,-
  3. Biaya perawatan peralatan
  4. Biaya tak terduga
Sudah lihat apa yang terjadi? Bahkan untuk membayar gaji kami saja (profit - gaji):
Rp. 2.501.541 - Rp. 3.000.000 = (minus) Rp. 498,459
Membayar gaji diri sendiri saja tidak cukup saudara-saudara. Belum lagi (seandainya) harus membayar sewa tempat, belum lagi harus mengganti headset yang rusak per bulan, belum lagi kalau ada kejadian tak terduga seperti (misalnya) perangkat yang tersambar petir, dan juga termasuk (seandainya) menggaji karyawan satu orang lagi. Ingat saudara-saudara, Warnet berjumlah 10 komputer ke-atas tidak mungkin dikerjakan sendirian. Dari yang saya alami selama 3 tahun ini setidaknya Warnet berjumlah 10 komputer ke-atas membutuhkan paling sedikit:

  • 1 orang teknisi perawatan (yang saya kerjakan sendiri)
  • Karena sudah cukup lelah untuk perawatan, Saya membutuhkan 1 Operator (yang dikerjakan oleh istri)
  • Bahkan istri saya pun mengeluh terlalu lelah menjaga (butuh 1 orang Operator lagi)
Dengan demikian, saya ambil kesimpulan bahwa Warnet saya membutuhkan 3 orang Operator. Dengan biaya gaji total sebesar Rp.  Rp. 4.500.000,- maka sudah dipastikan Warnet saya mengalami kerugian yang cukup besar untuk operasional bulan Pebruari 2014.

Masih mau buka Warnet?

nb: sial.. ini ternyata belum ke-post. Pas ngecek list posting statusnya masih draft. Padahal harusnya tanggal 1 kemaren nih..

1 comment: